This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 21 November 2019

APLIKASI GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN POTENSI AKUIFER AIR TANAH: STUDI KASUS DI KECAMATAN MASARAN, KECAMATAN KEDAWUNG DAN KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN



Muhamad Defi Aryanto* ,Feri Andianto**  Ahmad Taufiq***

*Independent reseacher,  Jl jangga terisi Desa Pegagan Kec. Losarang Kab Indramayu
**CV Tirta Persada, Kabupaten Sragen  Sragen
***Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR

Email : muhamad.defia@gmail.com,



ABSTRAK

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Masaran, Kedawung dan Sidoharjo Kabupaten Sragen. Tata guna lahan di daerah ini adalah permukiman penduduk, lahan pertanian, dan industri, sehingga kebutuhan air terus meningkat. Metode geolistrik salah satu metode yang sering digunakan untuk mengetahui potensi air tanah. Akuisisi data dilakukan sebanyak 12 titik menggunakan konfigurasi Schlumberger dengan panjang lintasan elektroda arus 150 – 200 m dan panjang listasan elektroda potensial  0,5 – 5 m. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IP2win dan Rockwork. Hasil interpretasi geolistrik dan informasi hidrologi daerah penelitian menghasilkan 3 lapisan batuan yaitu: Lapisan permukaan (Topsoil) memiliki nilai resistivitas 0 – 30 ohm.m. Lapisan Lempung memiliki nilai resistivitas 1 – 20 Ohm.m. Lapisan Batupasir memiliki nilai resistivitas 30 – 150 ohm.m. Distribusi sebaran potensi air tanah digambarkan dalam bentuk peta kedalaman, peta ketebalan dan peta pola aliran air tanah. Tipologi akuifer yang berkembang di daerah penelitian merupakan akuifer dangkal dengan kedalaman kurang dari 50 m dan akuifer dalam dengan kedalaman lebih dari 50 m. Kedalaman akuifer di Kecamatan Kedawung 15 – 46 mdpt, di kecamatan Masaran 14 – 86 mdpt dan di Kecamatan Sidoharjo 11 – 64 mdpt. Ketebalan akuifer di Kecamatan Kedawung 30 – 106 m, di kecamatan Masaran 67 – 160 m dan di Kecamatan Sidoharjo 47 – 180 m. Hasil penelitian menunjukan arah aliran air tanah yaitu berasal dari kaki gunung lawu atau sebelah Tenggara menuju kea rah sungai Bengawan Solo atau sebelah Barat Laut. Potensi air tanah dengan produktivitas tinggi menyebar di sebelah Tenggara atau di kaki Gunungapi Lawu dan di sebelah Barat Laut daerah penelitian.



Kata Kunci : Geolistrik, Aliran air tanah, Sragen

This Paper was presented in the PAAI 2017 at UGM Yogyakarta

Tuesday 2 August 2016

UNDERSTANDING NORTH JAVA COASTAL AQUIFER SYSTEM: EVIDENCE FROM KENDAL, MID JAVA

Ali LUKMAN (1), Muhammad DEFI ARYANTO (2), Adhi PRAMUDITO (2), Adi ANDHIKA (2), and DR. Dasapta ERWIN IRAWAN (3)
(1)           Student of Magister Geological Engineering Program, Bandung Institute of Technology
(2)           Hydrogeologist and Geophysics of PT. Supra Indodrill
(3)           Hydrogeologist of Groundwater Engineering Departement, Bandung Institute of Technology INDONESIA

alilukman.geologi@gmail.com and pramuditoadhi.supra@gmail.com   
ABSTRACT
North coast of Java has been grown to be center of economic activities. Those activities must be supported by sustainable water supply, groundwater is one of the source. However the complex alluvium aquiver system has not been well-understood.

A geoelectric measurements were performed to determine which rock layer has a good potential as groundwater aquifers in the northern coast of  Kaliwungu Regency, Kendal District, Central Java province. Total of 20 vertical electrical sounding (VES) points has been performed, using a Schlumberger configuration with the current electrode spacing (AB/2) varies between 200 - 300 m and the potential difference electrode spacing (MN/2) varies between 0.5 to 20 m with depths target ranging between 150 - 200 m. Geoelectrical data processing is done using Ip2win software which generates resistivity value, thickness and depth of subsurface rock layers.

Based on the correlation between resistivity value with regional geology, hydrogeology and local well data, we identify three aquifer layers. The first layer is silty clay with resistivity values vary ​​between 0 - 10 ohm.m, then the second layer is tuffaceous claystone with resistivity value between 10 - 60 ohm.m. Both layers serve as impermeable layer. The third layer is sandy tuff with resistivity value between 60 - 100 ohm.m which serves as a confined aquifer layer located at 70 - 100 m below surface. Its thickness is vary between 70 to 110 m. The aquifer layer is a mixing of volcanic and alluvium sediment, which is a member of Damar Formation. The stratification of the aquifer system may change in short distance and depth. This natural setting prevent us to make a long continuous correlation between layers. Aquifer discharge is estimated between 5 - 71 L/s with the potential deep well locations lies in the west and southeast part of the study area.

Keywords: vertical electrical sounding (VES), Kendal, coastal aquifer system


This slide was presented in the ICES ITB July 2016. The official website of this event is http://portal.fi.itb.ac.id/ices2016/


Saturday 25 June 2016

Survey Geolistrik untuk mengetahui sebaran air tanah di lingkungan pengendapan Gunungapi Tua,Gunungapi Muda dan Endapan Alluvial.



Survey geolistrik dilakukan di kecamatan Kedawung, Kecamatan Tanon dan Kecamatan Miri. Masing-masing kecamatan dilakukan pengukuran sebanayak satu titik sounding. Konfigurasi yang digunakan adalah Schlumberger dengan panjang bentangan kebel arus (AB/2) sejauh 200 m dan kabel potensial 0,5 – 25 m. Gambar 1 merupakan kondisi topografi daerah pengukuran. Pada gambar tersebut menunjukan titik GL-15 yang berada di kecamatan kedawung memiliki elevasi sekitar 218 m. Titik GL-13 yang berada di kecamatan Tanon memiliki elevasi 86 m dan titik GL-5 yang berada di kecamatan miri memiliki elevasi 152 m. profil daerah pengukuran pergelombang. Dimana GL-15 terletak di kaki gunung Lawu, GL-13 berada pada dataran rendah sungai bengawan solo dan GL-5 berada pada perbukitan endapat vulkanik.
Gamabr 1.Peta Topografi daerah pengukuran
Gambar 2. Profil Ketinggian daerah pengukuran






Geologi dan Hidrogeologi daerah pengukuran
Pengukuran geolistrik dilakukan di Daerah yang memiliki geologi yang berbeda antara titik sounding satu dengan yang lainya. Titik sounding GL-15 merupakan endapan gunung Api Lawu dengan batuan penyusun merupakan Batupasir gunungapi, batulempung- lanau gunungapi, breksi gunungapi dan lava. Sebaran dari endapan ini mengisi wilayah dataran di kaki gunung atau membentuk beberapa perbukitan rendah.
Material yang mengendap pada morfologi yang berbentuk lereng memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. Faktor lain adalah curah hujan yang tinggi sehingga cadangan air tanah semakin banyak. Pada daerah lereng gunungapi Lawu banyak ditemukan sumber mata air. Debit mata air pada gunungapi muda lebih besar dibandingkan dengan debit mata air yang keluar dari pegunungan lipatan (Murdiono (1972) .
Titik GL-13 berada di endapan aluvial. Dataran rendah sungai Bengawan Solo disusun oleh batuan sedimen dengan ukuran lanau, lempung, pasir, kerikil dan kerakal. Ednapan aluvial merupakan endapan hasil pelapukan batuan yang mengalami erosi dan kemudian di terbwa oleh angin atau aliran air permukaan sehingga mengendap. Sumber material endapan daerah ini berasal dari daerah yang dilewati sungai bengawan Pada daerah ini memiliki sumber air tanah dengan produktivitas sedang dengan penyebran meluas.
Titik GL-15 beada pada endapan Notopuro. Material penyusun materi Formasi Notopuro berasal dari gunung Ungaran Tua. Formasi ini berumur plistosen tengah sampai atas. Litologi penyusun batuannya merupakan Breksi lahar di bagian bawah, Perselingan tuf dengan batupasir tufan di bagian atas. Lingkungan pengendapan formasi ini merupakan lingkungan darat dengan ketebalan mencapai 240 m. 

Gambar 3. Peta Geologi Sragen

Hasil Dan Pembahsan
Hasil pengolahan data geolistrik dari tiga titik pengukuran menghasilkan penampang litologi seperti pada gambar 4. Dari gambar tersebut menunjukan pada titik GL-5 lapisan pertama memiliki nilai resistivitas rendah 0-10 ohm.m yang menunjukan lapisan lempung dan pasir. Pada lapisan kedua merupakan batuan dengan nilai tahanan jenis 20 – 1000 ohm.m yang diinterpretasikan sebagai lapisan pasir, batupasir tufan yang diperkirakan sebagai lapisan akuifer. Lapisan paling bawah merupakan batuan dengan nilai resistivitas lebih dari 2000 ohm.m diinterpretasikan sebagai lapisan breksi vulkanik. Pada titik GL-15 yang berada pada dataran rendah aluvial memiliki nilai resistivitas rendah sampai sedang. Batuan penyusun daerah ini merupakan lempung dan pasir. Lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua merupakan lapisan pasir yang berperan sebagai akuifer, lapisan ketiga merupakan lapisan lempung.Titik GL-13 berada di kaki gunungapi Lawu, nilai resistivitas pada daerah ini 4 – 600 ohm.m. pada lapisan pertama merupakan lempung, lapisan kedua merupakan lapisan pasir yang diperkirakan sebagai akuifer dan pada lapisan ketiga merupakan batupasir tufan.

Gambar 4.Profil litologi daerah pengukuran

Dari gambar 4 dapat dilihat kedalaman permukaan air tanah dalam di lokasi pengukuran. Pada titik GL-5 muka air tanah dalam berada pada kedalaman 22 m, pada titik GL-15 berada pada kedalaman 26 m dan pada titik GL-13 pada kedalaman 13 m.. Dari gamabar tersebut dapat dilihat pola aliran air tanah mengikuti profil topografi ditunjukan oleh gambar 5. Pola aliran air tanah mengalir dari daerah yang memilili elevasi yang tinggi menuju daerah yang memiliki elekvasi rendah. Pada daerah pengukuran, air mengalir dari tittik GL-13 dan GL-5 menuju GL-15. Sumber air tanah di GL-13 berasal dari aliran gunung lawu sedangkan pada titik GL-5 berasal dari gugung apitua ungaran. Debit air pada lapisan gunungapi muda lebih besar dari lapisan gunungapi tua.


Gambar 5. Peta Kedalaman muka air tanah

























Friday 29 April 2016

Kondisi Awan di Kecamatan Losarang Kab Indramayu Jumat 29 April 2016

Gambar berikut merupakan perkiraan cuaca untuk wilayan Kecamatan Losarang pada hariJumat 29  April 2016. Data ini di ambil dari situs http://sadewa.sains.lapan.go.id/. secara visual dapat dilihat untuk kondisi cuaca di kecamatan Losarang Berawan dan hujan ringan dengan intensitas 20 - 30 %. 

Thursday 28 April 2016

Kondisi Awan di Kecamatan Losarang Kab Indramayu Kamis 28 April 2016

Gambar berikut merupakan perkiraan cuaca untuk wilayan Kecamatan Losarang pada hari kamis 28 april 2016. Data ini di ambil dari situs http://sadewa.sains.lapan.go.id/. secara visual dapat dilihat untuk kondisi cuaca di kecamatan Losarang mendung dengan intensitas 10 - 30 %. Semoga informasi ini bermanfaat untuk petani yang akan menjemur gabah dan beraktivitas di sawah. 

Sunday 24 April 2016

Undangan Pernikahan Muhamad Defi & Pujaningsih

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (QS. Ar-Ruum : 21)



undangan versi android silahkan download disini

cara menginstallnya buka menu>setting>lock screen and security centang unknown sources